Laporan senyawa asam karboksilat dan ester TERBARU pdf
SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN
ESTER
Indra amin jaya*, Ervin Crespo,Masyita,
Nikmatun Hasanah, Wanda Rosalina, dan Ufiek Andriani
Program
Studi Kimia
Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas
Tanjungpura
Jl.
Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Kalimantan barat
Indraaminjaya99@gmail.com
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan
mengenaisenyawa asam karboksilat dan ester, yang bertujuan untuk mengetahui
pembentukan eter dan asam karboksilat, membedakan karboksilat mono dan poli,
menguji pengendapan dengan FeCl3, dan melakukan uji KMnO4,
AgNO3, dan basa. Sedangkan prinsip dari percobaan ini adalah
didasarkan pada reaksi asam karboksilat dan pembentukan ester. Dimana senyawa
ini termasuk deret turunan alkana yang mana salah satu gugus H nyadigunakan
oleh gugus karboksil. Asam karboksilat yang digunakan akan kehilangan gugus CO2
yang dikenal dengan peristiwa dekarboksilasi. Sedangkan ester merupakan turunan
asam karboksilat yang mana H pada karboksil digantikan oleh alkil dan senyawa
lain. Senyawa ester terbentuk dari reaksi asam karboksilat dengan alkohol yang
dibantu katalis asam sulfat.Asam
monokarboksilat adalah yang memiliki satu gugus karboksil, Asam karboksilat
yang memiliki dua gugus karboksil disebut asam dikarboksilat(alkandioat). Jikatiga
gugus karboksilat disebut asam trikarboksilat (alkantrioat) dan
seterusnya.
Kata kunci:asam
karboksilat, ester, gugus
karboksilat
PENDAHULUAN
Asam karboksilat
merupakan golongan senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi –COOH terikat
langsung dengan gugus alkil, asam karboksilat memiliki sifat fisika berupa zat
padat pada suhu tinggi dan cair pada suhu rendah, titik didih yang tinggi
karena antar molekul terdapat ikatan hydrogen.
Sedangkan sifat kimianya membentuk garam ketika direaksikan dengan basa
dan membentuk ester ketika dipanaskan dengan alkohol ( Keenan, 1992 ).Asam karboksilat tergolong asam lemah,
semakin panjang rantai alkilnya, semakin lemah asamnya. Jadi, asam karboksilat yang
paling kuat adalah asam format, HCOOH. Asam format mempunyai Ka=1,8x10-4.
Oleh karena itu,larutan garam natrium dan kaliumnya mengalami hidrolisis
parsial dan bersifat basa ( Hart, 2003 ).
Ester adalah molekul
polar, namun titik didihnya lebih rendah dibandingkan dengan asam karboksilat
dan alcohol. Ester dapat dari ikatan hidrogen melalui atom oksigen mereka
dengan atom hidrogen dari molekul air. Dengan demikian, ester yang sedikit
larut dalam air. Namun, karena ester tidak memiliki atom hidrogen untuk
membentuk sebuah ikatan hidrogen atom oksigen dari air, mereka kurang larut
dari asam karboksilat (Ouellette, 1994). Adapun reaksi pembentukan asam
karboksilat diantaranya yaitu reaksi esterifikasi, reaksi oksidasi, reaksi
pembentukan garam dan reaksi pembentukan asam karboksilat ( Wilbraham, 1992
). Sedangkan uji yang digunakan pada
percobaan asam karboksilat dan ester yaitu pembentukan ester, asam karboksilat,
membedakan asam karboksilat mono dan poli, uji pengendapan dengan FeCl3,
Uji KmNO4, uji AgNO3 dan basa.
Tata nama IUPAC asam
karboksilat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi -oat dan diawali kata asam.Contoh: Metana menjadi Asam Metanoat,
cara penamaam asam alkanoat adalah pertama, menentukan rantai induk, yaitu
rantai C terpanjang yang mengandung gugus karboksil. kedua, Penomoran dimulai
dari atom C gugus fungsi (atom C gugus karboksil selalu menjadi nomor 1 sehingga posisi gugus karboksil tidak
perlu dinyatakan. Ketiga, Urutan penamaan Asam(nomor cabang)-(nama
cabang)(karboksilat) ( Chang, 2004 ). Contoh dan kegunaan senyawa asam
karboksilat Asam formiat (asam semut) banyak digunakan dalam industri tekstil,
penyamakan kulit, dan di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah
pohon karet).Asam asetat (asam cuka) sebagai pemberi rasa asam dan sebagai
pengawet makanan.Sebagai bahan pembuatan ester dengan cara mereaksikannya
dengan alkohol.
METODOLOGI
Alat dan Bahan
Alat-alat yang
digunakan pada percobaan ini adalah botol semprot, pemanas, pipet tetes, pipet
volume, bulb, penjepit tabung, tabung reaksi, dan tabung reaksi.
Bahan-bahan yang
digunakan pada percobaan ini adalah akuades, asam karboksilat, asam sulfat,
asam asetat, asam benzoat, asam oksalat, barium hidroksida, besi (III) klorida,
besi sulfat, etanol aseton, narium hidroksida, sodium bikarbonat, perak nitrat,
kalium permanganat, dan salisilat.
Prosedur
kerja
Asam karboksilat
Langkah pertama
yang dilakukan pada percobaan ini adalahdimasukan asam salsilat kedalam tabung
reaksi, lalu ditambahkan beberapa tetes natrium bikarbonat, kemudian diperhatikan
gas yang keluar, dicatat perubahan yang terjadi.
Pembentukan Ester
Pembentukan Ester
dilakukan dengan dimasukkan 1 ml asam salsilat kedalam tabungreaksi, selanjutnya
ditambahkan 2 ml etanol dan beberapa tetes larutan asam sulfat, selanjutnya, didinginkan
dan ditambahkan N4HCO3, diamati bau yang keluar.
Membedakan karboksilat Mono
dan Poli
Membedakan
Karboksilat Mono dan Poli dilakukan dengan dimasukkan dalam asam asetat dan
asam salsilat kedalam tabung reaksi, lalu ditambahkan beberapa tetes larutan
FeSO4, diamati hasil yang didapat.
Uji FeCl3
Uji Pengendapan
dengan FeCl3 dilakukan dengan dimasukkan asam benzoat kedalam tabung
reaksi dan di-larutkan dalam NaOH, lalu ditambahkan larutan HCl, selanjutnya dimasukkan
beberapa tetes FeCl3, diamati perubahan yang terjadi.
Uji KmNO4
Uji Dengan KmnO4dilakukan
dengan dimasukkan asetat, salsilat dan benzoat dalam tabung reaksi, ditambahkan
dengan beberapa tetes KmNO4, diamati perubahan yang terjadi asam
asetat, asam benzoat, asam salisilat.
Uji AgNO3
Uji AgNO3 dan Basa dilakukan dengan
dimasukkan asetat dan salsilat dalam tabung reaksi, ditambahkan larutan AgNO3dan
diamati peru-bahan yang terjadi asam asetat dan salsilat. kemudian dipanaskan
dan diamati perubahan asam aseta dan salsilat, dilakukan prosedur yang sama
dengan perubahan Ba(OH)2.
Foto rangkaian

Gambar 2.1 Proses
Pemanasan

Gambar
2.2 Proses Penambahan Bahan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Pengamatan
No
|
Perlakuan
|
Pengamatan
|
1.
|
Asam
Karboksilat;
-
dimasukkan dalam tabung reaksi
-
ditambahkan beberapa tetes N4HCO3
-
diperhatikan gasyang keluar
-
dicatat perubahan yang terjadi
|
Asam
salisilat sebanyak
3-5 tetes
N4HCO3
sebanyak 5 tetes
Terbentuk
gelembung gas CO2
Larutan
bening
|
2.
|
Pembentukan
Ester;
-
dimasukkan dalam tabung reaksi
-
ditambahkan etanol dan beberapa
tetes larutan
-
didinginkan dan ditambahkan NaHCO3
-
diamati bau yang keluar
|
Asam
salisilat 3-5 tetes
Etanol
3-5
tetes+ H2SO4
sebanyak 3-5 tetes
Larutan
bening
Baupisang Ambon
|
3.
|
Membedakan
Karboksilat Mono dan Poli;
-
dimasukkan dalam tabung reaksi
-
ditambahkan beberapa tetes larutan FeSO4
-
ditambahNaOHdiamati hasil yang didapat
dan dicatat;
a.
asam salsilat
b.
asam asetat
|
Asamsalsilat + FeSO4 0,1 M = warnaungu, Asam asetat+ FeSO4 = orange,
Asamsalsilat = orange pekat, asamasetat = orange
jernih.
|
4.
|
Uji
Pengendapan dengan FeCl3:
-
dimasukkan dalam tabung reaksi dan
di-larutkan dalam
-
ditambahkan larutan
-
dimasukkan beberapa tetesHCl
-
ditambahkan FeCl3 5
tetesdandiamati
perubahan yang terjadi
|
Asam
benzoat 3-5 tetes + NaOH
= endapanputihdankering, 0,51
g
HCl
3-5
tetes+ FeCl3
3-5 tetes= larutan bening,
endapan. Ditambah FeCl3=terbentukendapandanlarutanberwarnakuning.
|
5.
|
Uji
Dengan KmnO4;
-
dimasukkan dalam tabung reaksi
-
ditambahkan dengan beberapa tetes KmNO4
-
diamati perubahan yang terjadi;
a.
asam asetat
b.
asam benzoat
c.
asam salisilat
|
Salsilat, aseta, danbenzoat KMnO4 2 tetes
Salsilat = hitam, benzoat =
ungupekatdanendapanputih, asetat = ungupekat
Ungu
pekat
|
6.
|
Uji
AgNO3 dan Basa;
-
dimasukkan dalam tabung reaksi
-
ditambahkan larutan dan diamati
peru-bahan yang terjadi;
a.
asam formiat
b.
asam oksalat
-
dipanaskan dan diamati perubahan;
a.
asam asetat
b.
asam salsilat
-
dilakukan prosedur yang sama dengan
perubahan Ba(OH)2.
|
Salsilat + AgNO3= beningdandipanaskan +
BaCOH2= endapancoklat.
Asetat + AgNO3 = beningdandipanaskan +
BaCOH3= larutankeruh.
|
Pembahasan
Asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang
mengandung gugus karboksil,–COOH.Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan
sebuah gugus hidroksil antar aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu
kereaktifan kimia yang unik (Fessenden dan fessenden, 1997 ). Asam karboksilat
memiliki sifat fisika berupa zat padat pada suhu tinggi dan cair pada suhu
rendah, titik leleh dan titik didih yang tinggi karena antarmolekul terdapat
ikatan hidrogen. Sedangkan sifat kimianya yaitu membentuk garam ketika
direaksikan dengan basa dan membentuk ester ketika dipanaskan dengan alkohol
(Keenan, 1992 ).


ASAM KARBOKSILAT
Asamsalsilatmerupakanturunandarisenyawaaldehid.
Senyawainijugabiasadisebut o-hidroksibenzaldehid, o-formilfenolatau
2-formilfenol. Senyawainistabil, mudahterbakardantidakcocokdenganbasakuat,
pereduksikuatdanpengoksidasikuat( Widyanto, 2008 ). Adapunstrukturasamsalsilatyaitu
:

Gambar
2. Rumus struktur asam salsilat
Reaksinetralisasiadalahreaksiasamdanbasa yang
menghasikangaramdan air. Langkah
pertama yang dilakukan pada percobaan ini yaitudimasukkan
asam salisilat sebanyak 3-5 tetesdalammasing-masing tabung reaksi,selanjutnya ditambahkan NaHCO3
sebanyak 5 tetes yang berfungsi sebagai larutan basa yang akan bereaksi
dengan larutan asam salsilat. NaHCO3memilikibentukfisikpadatberupa
Kristal, berwarnaputih, tidakberbau, memilikiberatmolekul 84,01 ,titikleleh 270oC,
bahanbersifathigroskopisdansedikitlarutdalamdalam air danalkohol
(Daintith,1994). kemudian
diperhatikan gas yang keluardandicatat
perubahan yang terjadi.Adapunhasil yang diperolehyaituTerbentuk gelembunggasCO2danlarutan bening. Asam salisilat berlaku
sebagai asam dan natrium bikarbonat sebagai basa, sehingga terjadi reaksi
netralisasi yang ditandai dengan larutan menjadi bening. Adapun reaksi yang
terbentuk yaitu ;
NaHCO3+C6H4(COOH)(OH)
®C6H4CONaO
+ CO2 + H2O
28NaHCO
+ 29C6H4 (COOH)(OH) ® 28C6H4CONaO
+ 35CO2 + 45H2O
PEMBENTUKAN
ESTER
Ester adalah senyawa turunan alkana
dengan gugus fungsi –COOR, dengan R adalah gugus alkil. Ester
mempunyairumuskimia yang samadenganasamkarboksilat CnH2nO2.
Ester merupakanmolekul polar, namuntitikdidihnyalebihrendahdibandingkandenganasamkarboksilatdan
alcohol (Ouellette, 1994 ). Adapunstuktur ester yaitu ;

Gambar
3. Rumus struktur ester
Asam karboksilat yang digunakan pada percobaan ini yaitu
asam salsilat. Asam salsilat merupakan turunan dari senyawa aldehid. Senyawa
ini juga biasa disebut o-hidroksibenzaldehid, o-formilfenol atau 2-formilfenol.
Senyawa ini stabil, mudah terbakar dan tidak cocok dengan basa kuat, pereduksi
kuat dan pengoksidasi kuat (Widyanto, 2008). Pada percobaan ini asam salsilat
tersebut dimasukan sebanyak 1 ml kedalam tabung, setelah itu ditambahkan 2 ml
etanol yang berfungsi sebagai pelarut. Etanol adalah alkohol murniyang mudah menguap, mudah terbakar,
tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari (Mulyono, 2006). Selanjutnya ditambahkan asam sulfat
pekat 3-5 tetes yang berfungsisebagaikatalis.Reaksi esterifikasi yang
dilakukan tanpa menggunakan katalis berlangsung sangat lambat dan memerlukan
waktu beberapa hari untuk memperoleh produk. Katalis yang dapat digunakan
berupa asam, basa dan enzim(Nurita, 2014).
Asam sulfatmerupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua
perbandingan(Mulyono,2006).Saat
asamsalsilatditambahkan
H2SO4pekatlarutanbening, laluketikaditambahkan NaHCO3terdapat
gas H2dandiamatibaunya.
Pada percobaan ini didapatkan bau ester yang khas, yaitu bau
pisang ambon. Yang berarti menandakan terjadinya rekasi antara asam salsilat
dengan asam sulfat pekat dan natrium bikarbonat, sehingga menimbulkan bau ester
yang khas. reaksi tersebut dinamakan dengan reaksi esterifikasi, persamaannya
adalah :

Gambar 8. Reaksipembentukan ester
dariasamsalisilatdenganetanol
Sintesis
alkohol menjadi ester dapat dilakukan melalui reaksi esterifikasi menggunakan
asam karboksilat dengan alkohol. Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi
esterifikasi yaitu katalis, waktu reaksidan rasio mol yang digunakan(Nurita, 2014).
MEMBEDAKAN KARBOKSILAT MONO DAN POLI
Asam monokarboksilat
adalah asam karboksilat yang memiliki satu gugus karboksil. Sedangkan asam
karboksilat poli adalah asam karboksilat yang memiliki dua atau lebih gugus
karboksil ( Martono, 2003 ). Senyawa yang digunakan pada percobaan ini adalah asam salsilat, dan asetat. Asam
salsilat merupakan turunan dari senyawa aldehid. Senyawa ini juga biasa disebut
o-hidroksibenzaldehid, o-formilfenol atau 2-formilfenol. Senyawa ini stabil,
mudah terbakar dan tidak cocok dengan basa kuat, pereduksi kuat dan pengoksidasi
kuat ( Widyanto, 2008 ).
Asam asetat pekat
(disebut asam
asetat glasial) adalah cairanhigroskopistak berwarna, dan memiliki titik beku 16,7°C. Cuka
mengandung 3–9% kandunganasamasetat yang menjadikomponenutamacukaselain air (Keenan,
1989).Langkahpertamadimasukanasamsalsilatdanasamasetatkedalammasingmasingtabung.
Setelahitu, ditambahkan 3-5 teteslarutan FeSO4 0,1 M atauNaOH. FeSO4
adalahserbuk Kristal berwarnahijaumuda,
jikateoksidasiolehlembabakanmenjadiwarnacoklat. Kelarutandalam air 400 g/l (20oC),
titikleleh> 60oC dandensitas 1,89 g/cm3. Sifatkimiabesi (II)
sulfatyaitubersifatasam ,berfungsisebagaipereduktor yang mempunyai pH 3,0 - 4,0
, mudahteroksidasi, larutdalam air, sangatlarutdalam air mendidih,
tidaklarutdalam alcohol danberflourensi di udara ( Daintith, 1994 ).
NaOH merupakan padatan
yang berbentuk Kristal berwarna putih dan merupakan senyawa yang lebih bersifat
basa kuat dari KOH, sifat kimia NaOH yaitu memiliki sifat higroskopis serta
dapat mengadsorbsi CO2 dari udara ( Mulyono, 2006 ). Setelah
diteteskan FeSO4 kedalam asam asetat dan asam salsilat diperoleh perubahan
warna asam asetat menjadi orange, dan salsilat menjadi warna ungu. Selanjutnya
ditambahkan NaOH menghasilkan perubah warna pada asam asetat menjadi orange
jernih dan asam salsilat menjadi orange pekat.Adapun persamaan reaksinya
sebagai berikut :
Persamaan reaksi monokarboksilat :
HCOOH+FeSO4 ®Fe(COOH)2+H2SO4
Persamaanreaksiasam karboksilatpoli:
2H(COOH)2+FeSO4 ® Fe(COOH
COOH)2+H2SO4
UJI PENGENDAPAN FeCl3
Asam benzoate
adalahsenyawaturunanbenzena yang salahsatu atom
hidrogennyatersubsitusiolehgugusasamkarboksilat (-COOH). Asam benzoate
merupakanpadatan Kristal berwarnaputihdanmerupakanasamkarboksilat aromatic yang
bersifatasamlemah yang memilikititikdidih 249oCdantitklebur 122,4oC
( Daintith, 1994 ). Langkahpertamadimasukanasam benzoate 1ujung spatula
kedalamtabungreaksidanditambahkanNaOH 3-5 tetes.FungsipenambahanNaOHuntukmenetralisasiasam
benzoate.

Gambar 3.
Strukturasambenzoat
NaOH merupakan salah
satu senyawa ion yangbersifat basa kuat, kaustik dan memiliki sifat korosif dan
higroskopik, yang berbentuk Kristal atau bubuk putih, tidak berbau dan memiliki
titik didih 1388oC, titik leleh 318oC ( Mulyono, 2006). Setelah
itu, diamati penambahan NaOH pada asam benzoate yang menghasilkan endapan putih
dan larutan menjadi kering. Selanjutnya ditambahkan HCL 3-5 tetes. Fungsi
penambahan HCl adalah untuk melarutkan endapan besi (III) benzoate. HCl
merupakan cairan yang berbau menyengat, berwarna kuning-kekuningan yang
memiliki titik dididh 274,6oC dan bersifat polar ( Mulyono, 2006 ).
Lalu, diamati hasilnya penambahannya HCl yaitu terbentuk endapan dan larutan
menjadi bening. Kemudian, ditambahkan FeCl3 3-5 tetes yang berfungsi
sebagai larutan yang akan diuji pengendapannya.Besi(III) klorida, atau ferri
klorida, adalah suatu senyawa kimia yang merupakan komoditas skala industri, dengan rumus kimia FeCl3yang memiliki titik lebur 306oC dan titik
didih 315oC (Mulyono, 2006). Setelah itu, diamati hasilnya yaitu
terbentuk endapan putih dan larutan menjadi kuning.
C6H5COOH + HCL ® C6H5COO
+ H2CL
Reaksi Keseluruhannya yaitu :
3C4H5COO- + 2Fe3+
+ 3H2O ® Fe(C6H5COO)3Fe(CO)3 + 3H+
UJI KmNO4
Percobaan
selanjutnya uji KMnO4 .Hal yang pertama dilakukan ialah dimasukkan 5 tetes asam asetat, benzoat dan
salisilat pada masing-masing dalam tabung reaksi berbeda. Asam Asetat Asam
asetat atau lebih di kenal sebagai asam cuka (CH3COOH) adalah suatu senyawa
berbentuk cairan, tak berwarna, berbau menyengat, memiliki rasa asam yang tajam
dan larut di dalam air, alkohol, gliserol, dan eter. Pada tekanan asmosferik,
titik didihnya 118,1 oC. Asam asetat mempunyai aplikasi yang sangat luas di
bidang industri dan pangan. Di Indonesia, kebutuhan asam asetat masih harus di
import, sehingga perlu di usahakan kemandirian dalam penyediaan bahan (
Mulyono, 2006). lalu ditambahkan dengan KMnO4
pada masing-masing tabung. Dan pada asam asetat warna ungu pekat, pada asam
benzoat menghasilkan ungu pekat dan endapan putiih, asam salisilat warna hitam pekat.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Asam asetat ditambah Kalium
permanganat :
CH3COOH + KMnO4®CH3COO + KMnO4 + OH
Asam benzoat ditambah Kalim
permanganat :
C6H5CH3 + KMnO4 ® C6H5COOH + MnO2 + KOH
Asam salsilat ditambah kalium
permanganat :
C7H6O3 + KMnO4 ® KCHCOO + CO + Mn + H2O
Uji AgNO3 dan basa
percobaan terakhir ialah uji AgNO3 dan Basa
yang mana disiapkan 3 tabung reaksi lalu dimasukkan 1 ml asam oksalat dan
oksalat. Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4
dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini
biasa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH ( Daintith,1994 ).Selanjutnya ditambahkan 5 tetes larutan AgNO3 lalu dipanaskan dan larutan jadi bening. Lalu
dilakukan dengan penambahan Ba(OH)2 terdapat endapan putih lalu
setelah dipanaskan endapan tersebut hilang dan larutan jadi bening.
KESIMPULAN
Dari
hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa
1.
pembentukanasamkarboksilatreaksi
hidrolisis turunan asam karboksilat, reaksi oksidasi. pembentukan ester
yaitucampuranasamkarboksilatdanalkohol. sedangkanasamsulfatsebagaikatalis
2.
Asam monokarboksilat
adalah yang memiliki satu gugus karboksil, Asam karboksilat yang memiliki dua
gugus karboksildisebut asam dikarboksilat(alkandioat), jika tiga gugus karboksilatdisebutasam trikarboksilat (alkantrioat),dan
seterusnya
3.
UjiFeCl3penambahannyaHCL
menjaditerbentukendapandanberwarnabening,kemudianpenambahanFeClwarnamenjadikuning.
Sedangkan, Uji KmNO4menghasilkanwarna yang bebedapadasetiapbahanuji.
UjiAgNO3menghasilkanwarnadanendapan.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R., 2004, Kimia Dasar Jilid 1 Edisi Ketiga, Erlangga : Jakarta
Chasana,
N.U., Retnowati, R., Suratmo., 2014, Esterifikasi
L-Mentol Dan Anhidrida Asetat Dengan Variasi Rasio Mol Reaktan, Kimia Student Journal, 1(2)
Daintith, 1994, Kamus Kimia, Erlangga : Jakarta
Fessenden, R.J dan Fessenden, J.S. 1997. “ Kimia
Organik ”. Erlangga :
Jakarta
Hart, H., 2003, Kimia Organik, Erlangga : Jakarta
Keenan.
1992. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta.
Mulyono.
2006. Kamus Kimia. Edisi Pertama. Bumi Aksara. Jakarta.
Martono, A., 2006, EfekKenaikanPada pH
MekanismeEkstraksicair-cairTerhadapAsamKarboksilat, JurnalGradien Vol 2.
Ouelette, Robert, J., 1994, Organic Chemistry Maemillan Publishing
Company, Network
Wilbraham S.,1992, Kimia OrganikdanHayati, ITB : Press
Widyanto,
2008, metodelogi penelitian, BP UNDIP : Semarang
Comments
Post a Comment